Mau Umroh Mandiri Atau Umroh Backpacker? Ini Risikonya!

Umroh backpacker atau juga bisa disebut umroh mandiri adalah perjalanan umrah yang dilakukan secara mandiri tanpa melibatkan travel umrah. Jika sahabat melakukan umroh mandiri maka perlu mengurus semuanya sendiri, mulai dari mencari visa, memesan tiket penerbangan, hingga mengatur akomodasi di Arab Saudi.

1Gambar 1 : Umroh Mandiri atau Umroh Backpacker Memiliki Banyak Risiko

Saat ini, visa umrah memang bisa dipesan secara mandiri melalui aplikasi Nusuk yang disediakan oleh Arab Saudi. Meski begitu, Kementerian Agama Republik Indonesia melarang pelaksanaan ibadah umroh secara mandiri atau yang sering disebut umrah backpacker, walaupun Arab Saudi memberikan izin perjalanan dengan visa turis.

Umroh Seharusnya Dilakukan Melalui PPIU

Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) berperan penting dalam memastikan kenyamanan dan keselamatan jemaah umrah. PPIU merupakan badan hukum yang bertindak sebagai sponsor di luar negeri, bertanggung jawab penuh atas perlindungan para jemaah selama menjalankan ibadah.

Inilah salah satu alasan utama mengapa perjalanan umrah diwajibkan melalui PPIU. Keberangkatan melalui PPIU bukan hanya soal mengantar sahabat untuk beribadah, tetapi juga memastikan segala aspek perlindungan terpenuhi.

Gambar 2 : Kemenag Menegaskan Tidak Menyarankan Melakukan Umroh Mandiri atau Umroh Backpacker

Jika ditinjau dari sisi peraturan, konsep umrah backpacker tidak sejalan dengan ketentuan yang berlaku. Ada banyak regulasi yang dilanggar, termasuk Pasal 86 dalam Undang-Undang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah. Bahkan, Kementerian Agama pernah menegaskan bahwa umrah backpacker bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019. Dalam pasal tersebut, disebutkan bahwa perjalanan umrah harus dilakukan melalui PPIU yang resmi. Hal ini tentunya untuk menjamin perjalanan sahabat tetap aman, nyaman, dan sesuai aturan.

Risiko Umroh Mandiri atau Umroh Backpacker

Mungkin sahabat bertanya apa saja risiko yang mungkin dihadapi jika memilih umrah mandiri dan umrah backpacker? Tentu saja memiliki banyak risiko, terutama bagi mereka yang belum memiliki pengalaman perjalanan internasional.

1. Tidak Ada Pengalaman Perjalanan Internasional

Berdasarkan data dari Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus (Siskopatuh), mayoritas jemaah umrah dari Indonesia memiliki latar belakang pendidikan menengah ke bawah, belum pernah bepergian ke luar negeri, berusia lanjut, dan kebanyakan adalah perempuan dari pedesaan. Mereka biasanya belum mengenal aturan penerbangan internasional, regulasi di Arab Saudi, maupun budaya masyarakat Arab.

2. Kurangnya Pendampingan

Tanpa pendampingan, jemaah rentan menjadi korban penipuan. Jika terjadi masalah, seperti kehilangan dokumen atau tiket, mereka tidak memiliki akses untuk mengurus hak-haknya. Hal ini tentu menyulitkan, terutama di negara asing.

3. Risiko Overstay

Jika terlantar dan melebihi masa berlaku visa, jemaah akan menghadapi denda besar, deportasi, dan larangan masuk Arab Saudi selama 10 tahun. Kondisi ini juga berdampak serius bagi sahabat yang memiliki antrean haji, karena larangan tersebut berlaku untuk semua jenis visa.

4. Masalah Kesehatan

Jemaah backpacker sering tidak mendapatkan layanan standar, seperti perlindungan kesehatan. Contohnya, ada kasus jemaah lanjut usia yang harus dirawat di rumah sakit di Jeddah. Ketika dinyatakan sembuh, tidak ada pihak yang bertanggung jawab untuk memulangkannya karena mereka tidak berangkat melalui Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU).

5. Kasus Meninggal Dunia

Ditemukan beberapa kasus jemaah backpacker yang meninggal dunia, namun proses pemakaman atau pengurusan dokumen kematian terhambat karena tidak ada pihak resmi yang mengurusnya. Bahkan, surat kematian sebagai dokumen kependudukan di Indonesia sulit diterbitkan jika tidak melalui PPIU.

6. Pelanggaran Hukum

Tanpa pengetahuan yang memadai, jemaah berpotensi melanggar hukum atau tradisi masyarakat Arab Saudi. Jika terjadi pelanggaran, tidak ada pihak yang dapat membantu proses hukum mereka, yang tentu saja dapat merusak nama baik Indonesia di mata dunia.

Gambar 3 : Risiko Pelanggaran Hukum Bisa Saja Terjadi

Dari semua risiko ini, penting bagi sahabat untuk mempertimbangkan matang-matang sebelum memilih umrah secara mandiri. Memanfaatkan layanan PPIU yang resmi tidak hanya memberikan kenyamanan, tetapi juga memastikan perjalanan ibadah sahabat berjalan lancar dan aman.

Menghindari Risiko Umrah Mandiri dan Backpacker

Menangkal umrah mandiri memang membutuhkan berbagai alternatif solusi yang bijak. Salah satu langkah penting adalah memberikan edukasi kepada masyarakat tentang risiko dan pelanggaran hukum dari praktik ini. Sahabat perlu tahu bahwa memilih jalur umrah mandiri bisa saja berujung pada masalah serius, mulai dari ketidakpastian jadwal hingga keamanan yang terabaikan. Namun, tugas edukasi ini bukan hanya milik Pemerintah atau Kementerian Agama. Pelaku usaha seperti PPIU dan asosiasi terkait juga memiliki peran besar dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat.

Baca Juga: Umroh Murah Fasilitas Ga Murahan

Beragam cara dapat dilakukan untuk menyampaikan edukasi ini, seperti sosialisasi langsung, penyebaran informasi melalui media digital, hingga membuat video pendek atau infografis yang mudah dipahami. Bahkan, seminar atau diskusi interaktif juga bisa menjadi jembatan agar pesan ini sampai dengan efektif.

Gambar 4 : Low Cost Umroh Hadir Untuk Memberikan Fasilitas Terbaik dengan Harga Terjangkau

Sebagai alternatif yang lebih aman dan nyaman, sahabat bisa memilih program umrah Low Cost Umroh dari biro perjalanan terpercaya, yang telah memiliki izin resmi PPIU atas nama PT Ventura Semesta Wisata. Program ini menawarkan biaya mulai dari 23 jutaan. Program ini menawarkan biaya yang hampir sama dengan umrah mandiri atau umrah backpacker, namun dilengkapi dengan fasilitas yang jauh lebih baik, nyaman dan pastinya terjamin. Sahabat tak perlu repot mengurus akomodasi, transportasi, atau dokumen sendiri, karena semuanya sudah dikelola secara profesional. Jadi, ibadah bisa dilakukan dengan tenang dan fokus tanpa khawatir hal-hal lain. Dengan begitu, sahabat bisa menjalani umrah dengan biaya terjangkau tanpa harus mengorbankan kenyamanan atau kepatuhan pada regulasi.

Share your love

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *