Fakta Dari Ilmuan! Hajar Aswad Bukan Berasal dari Bumi?

Ilmuan temukan fakta mengejutkan! Hajar Aswad bukan batu biasa, tapi punya unsur langit yang tak ditemukan di Bumi. Yuk cari tahu disini!

Gambar 1 : Hajar Aswad yang Dikenal Sebagai Batu dari Surga

Hajar Aswad, batu hitam yang menjadi pusat perhatian jutaan jemaah haji dan umrah di Ka’bah, selalu menyimpan pesona tersendiri. Selama berabad-abad, umat Islam meyakini bahwa batu ini berasal dari surga keyakinan yang kini justru mendapat dukungan menarik dari dunia sains.

Sejumlah penelitian ilmiah terbaru menunjukkan bahwa Hajar Aswad kemungkinan besar memang bukan batu dari bumi, melainkan memiliki unsur yang sangat langka dan misterius.

Dalam sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan At-Tirmidzi dan dikutip dalam buku Tapak Sejarah Seputar Makkah-Madinah karya Muslim H. Nasution disebutkan, “Hajar Aswad adalah batu dari batu-batuan surga.” (HR At-Tirmidzi).

Yuk, simak lebih lanjut fakta ilmiah dan spiritual di balik batu suci yang penuh rahasia ini!

Hajar Aswad, Batu dari Surga yang Bikin Ilmuwan Takjub

Siapa yang tak mengenal Hajar Aswad, batu hitam yang menjadi pusat perhatian jutaan jemaah di Ka’bah? Dalam sejarah Islam, Hajar Aswad dikisahkan dibawa oleh malaikat Jibril kepada Nabi Ibrahim AS untuk diletakkan di Ka’bah.

Batu ini kemudian kembali dipasang oleh Nabi Muhammad SAW saat renovasi bangunan suci tersebut. Hingga kini, mencium atau menyentuhnya menjadi bagian dari sunnah dalam ibadah tawaf momen yang selalu membuat hati bergetar setiap kali berada di hadapannya.

Menariknya, keyakinan ini kini bersinggungan dengan hasil riset modern. Salah satu penelitian yang menarik perhatian datang dari Elsebeth Thomsen, ilmuwan asal University of Copenhagen, dalam studinya berjudul “New Light on the Origin of the Holy Black Stone of the Ka’ba.”

Thomsen menemukan bahwa Hajar Aswad memiliki kemiripan dengan kaca impaksit, yaitu material yang terbentuk akibat tumbukan meteorit besar di permukaan bumi.

Batu ini bahkan dikaitkan dengan kawah Wabar di wilayah Rub’ al Khali, Arab Saudi, yang ditemukan oleh penjelajah Inggris Harry St. John Philby pada tahun 1932. Temuan ini membuat banyak ilmuwan terkejut bagaimana mungkin batu suci ini ternyata punya jejak luar bumi?

Baca Juga : Apa Itu Rukun Yamani? Sudut Ka’bah Yang Penuh Keberkahan!

Ciri Unik Hajar Aswad yang Mirip Batu dari Luar Angkasa

Penelitian yang dilakukan oleh Dietz dan McHone (1974) menunjukkan bahwa Hajar Aswad tersusun dari delapan potongan kecil yang disatukan dengan perak. Permukaannya hitam mengilap, sementara bagian dalamnya putih seperti susu bahkan disebut bisa mengapung di air, sifat yang tidak umum pada batu biasa maupun meteorit logam.

Gambar 2 : Hasil Riset Ilmuan Buktikan Hajar Aswad Bukan Batu dari Bumi ( Sumber : Himpuh )

Menariknya, ciri ini sangat mirip dengan kaca impaksit dari kawah Wabar. Material tersebut memiliki bagian luar hitam berkilau, bagian dalam putih berpori, dan mengandung nikel serta besi hasil panas tinggi dari tumbukan meteorit. Kajian oleh El Goresy et al. (1968) juga menunjukkan bahwa kaca ini terbentuk dari lelehan pasir silika akibat benturan meteorit.

Thomsen kemudian membandingkan sampel kaca Wabar yang disimpan di Museum Geologi Kopenhagen dengan deskripsi Hajar Aswad. Hasilnya mencolok ada kemiripan kuat di antara keduanya! Usia material ini diperkirakan mencapai 6.400 tahun, dan diduga dibawa ke Makkah oleh kafilah kuno dari Oman yang melewati jalur dagang sekitar kawasan Wabar.

Ketika Ilmu dan Iman Bertemu dalam Satu Keyakinan

Dalam catatan klasik Islam, Hajar Aswad digambarkan sebagai batu terakhir yang diletakkan Nabi Ibrahim AS untuk menyempurnakan Ka’bah. Prof. Dr. Ali Husni Al-Kharbuthli dalam bukunya Sejarah Ka’bah menulis bahwa batu tersebut diberikan oleh malaikat Jibril sebagai anugerah dari surga.

Riwayat Imam Ath-Thabari juga menyebut, ketika Nabi Ismail AS mencari batu untuk Ka’bah, Nabi Ibrahim AS sudah meletakkan Hajar Aswad. Saat ditanya asalnya, beliau menjawab bahwa batu itu dibawa oleh Jibril dari langit.

Baca Juga : Sejarah Mekkah, Kota Kelahiran Nabi Yang Selalu Dirindukan!

Buku Tapak Sejarah Seputar Makkah-Madinah karya Muslim Nasution juga menuliskan:

“Hajar Aswad bukanlah batu yang berasal dari bumi, melainkan batu suci yang diturunkan dari surga. Awalnya berwarna putih, lalu berubah menjadi hitam karena dosa manusia.”

Rasulullah SAW bersabda:

“Hajar Aswad turun dari surga berwarna lebih putih dari susu, lalu menjadi hitam akibat dosa-dosa Bani Adam.” (HR Tirmidzi)

Temuan ilmiah yang mengaitkan Hajar Aswad dengan meteorit Wabar bukan untuk menggantikan keyakinan, melainkan menegaskan kebesaran Allah. Batu ini seolah menjadi simbol nyata bahwa iman dan ilmu pengetahuan bisa berjalan berdampingan, saling menguatkan satu sama lain.

Gambar 3 : Dokumentasi Jamaah Low Cost Umroh

Bayangkan momen ketika sahabat bisa berdiri di depan Ka’bah, menatap Hajar Aswad dari dekat, dan melantunkan doa penuh haru di tempat suci itu.

Bersama Low Cost Umroh, impian suci itu bisa terwujud dengan harga yang sangat bersahabat mulai dari 23 juta rupiah, sudah all in, lengkap dengan fasilitas nyaman, pembimbing ibadah yang berpengalaman, dan layanan profesional yang ramah

Yuk, cek jadwal keberangkatan terdekat dan mulai perjalanan menuju Baitullah bersama Low Cost Umroh sekarang juga!

Share your love

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *