Subhanallah! Jejak Sejarah Mimbar Nabi SAW Ini Bikin Kagum!

Benarkah mimbar asli Nabi Muhammad SAW masih ada di Masjid Nabawi? Inilah fakta sejarahnya yang bikin Sahabat kagum dan menyentuh hati!

Gambar 1 : Sejarah Mimbar Nabi Muhammad SAW

Di balik kemegahan Masjid Nabawi, ada satu peninggalan bersejarah yang masih berdiri kokoh hingga kini dan menyimpan jejak dakwah Rasulullah SAW? Ya, itulah mimbar Nabi Muhammad SAW bukan sekadar tempat khutbah, tapi simbol perjuangan, ilmu, dan kasih sayang beliau kepada umatnya.

Mimbar ini mulai digunakan pada tahun ke-8 Hijriah, terbuat dari kayu pohon Tamarix dari utara Madinah (sekarang Al-Khalil), menggantikan batang pohon kurma yang dulu menjadi sandaran beliau saat menyampaikan khutbah.

Seiring bertambahnya jumlah jemaah dan mualaf, kebutuhan akan tempat yang lebih tinggi untuk menyampaikan risalah pun terjawab lewat hadirnya mimbar ini yang kini jadi saksi bisu perjalanan kenabian yang penuh cinta.

Asal Usul Mimbar Pertama Nabi SAW

pernahkah membayangkan bagaimana suasana shalat Jumat pertama kali di Madinah saat Nabi Muhammad ﷺ baru saja berhijrah? Saat itu, belum ada mimbar. Rasulullah menyampaikan khutbah dengan berdiri bersandar pada batang pohon kurma. Tapi ketika jumlah jamaah bertambah dan banyak mualaf mulai hadir, para sahabat pun berinisiatif untuk membuat mimbar yang lebih tinggi agar suara Nabi bisa terdengar lebih jelas ke seluruh penjuru masjid.

Dari sinilah sejarah mimbar itu dimulai. Atas usulan seorang wanita Anshar, dibuatlah sebuah mimbar dari kayu Tamarisk—kayu keras yang diambil dari daerah Al-Khalil, sebelah utara Madinah. Mimbar ini terdiri dari tiga anak tangga, dan mulai digunakan Rasulullah pada tahun ke-8 Hijriah. Tapi yang membuat kisah ini makin menyentuh adalah saat batang pohon kurma yang dulu selalu dipeluk Nabi saat khutbah—mengeluarkan suara tangisan saat tak lagi digunakan. Nabi pun turun dari mimbar dan memeluknya. Tangis itu pun berhenti. Subhanallah… ini bukan dongeng, tapi sejarah penuh keajaiban yang diriwayatkan langsung oleh para sahabat.

“Demi Zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, seandainya aku tidak mendekapnya, niscaya ia akan terus menangis hingga hari kiamat.”
(HR. Bukhari)

Baca Juga : Inilah Prosesi Pencucian Ka’bah Yang Penuh Ketelitian!

Mimbar Nabi di Rawdah

Kini, mimbar Nabi berada di bagian barat Rawdah Syarifah, sebuah area suci yang dipercaya sebagai taman dari taman-taman surga. Mimbar ini tak hanya dijaga dengan penuh kehormatan, tapi juga menjadi salah satu titik paling ikonik dan penuh makna dalam Masjid Nabawi.

Mimbar tersebut berdiri setinggi lima meter, dengan dua anak tangga berlapis karpet, pintu kayu, dan pagar indah berlapis emas. Pada bagian atas pintu masuknya, tertulis kalimat penuh makna:
“La ilaha illallah, Muhammad Rasulullah.”

Imam Masjid Nabawi pun naik ke atas mimbar ini setiap Jumat dan hari-hari besar Islam untuk menyampaikan khutbah. Bukan hanya sekadar tempat berdiri, mimbar ini menjadi saksi di mana Rasulullah ﷺ pernah menyampaikan wahyu, membimbing umat, bahkan mengatur strategi peperangan dan perdamaian. Dari sini, risalah Islam menyebar ke seluruh dunia.

Mimbar Nabi SAW Dari Masa ke Masa

Setelah Rasulullah wafat, mimbar tersebut tetap digunakan oleh para khalifah: Abu Bakar, Umar, dan Utsman, dengan sedikit modifikasi. Namun seiring bergantinya zaman, bentuk fisik mimbar mengalami beberapa perubahan, meskipun lokasinya tetap dijaga dan dihormati.

  • Khalifah Muawiyah menambahkan beberapa anak tangga.
  • Dinasti Abbasiyah & Mamluk memperindah bentuk mimbar tanpa mengubah maknanya.
  • Era Utsmaniyah membuat mimbar dari marmer dan menambah ukiran Islami.
  • Era Saudi Modern membuat struktur mimbar yang lebih besar demi menyesuaikan kebutuhan jamaah.

Baca Juga : Inilah Tempat Oleh-Oleh Murah Di Madinah dan Tips Hemat!

Meski bentuknya berubah, posisi asli mimbar tetap ditandai dan diziarahi oleh jutaan umat setiap tahunnya. Di sinilah, sahabat bisa benar-benar merasakan kedekatan spiritual dengan Rasulullah ﷺ—berdiri di tempat yang pernah menjadi pusat dakwah Islam pertama di Madinah.

Bayangkan bagaimana rasanya jika sahabat bisa berdiri langsung di Rawdah, menatap mimbar yang menjadi saksi dakwah Rasulullah ﷺ, dan merasakan getaran keimanan yang selama ini hanya terdengar dalam cerita. Semua itu bukan sekadar mimpi bisa sahabat wujudkan bersama Low Cost Umroh.

potret jamaah umroh
Gambar 2 : Jamaah Low Cost Umroh saat berada di Madinah

Dengan semangat menghadirkan perjalanan ibadah yang terjangkau tanpa mengurangi kenyamanan dan kekhusyukan, Low Cost Umroh hadir sebagai solusi bagi sahabat yang ingin menjejakkan kaki di Tanah Suci. InsyaAllah, setiap langkah sahabat akan didampingi tim berpengalaman dan bimbingan yang tulus, agar umroh yang dijalani bukan hanya sampai ke Makkah dan Madinah, tapi juga sampai ke hati.

Kalau hati sahabat sudah terpanggil, jangan ditunda lagi. Yuk, wujudkan niat suci sahabat bersama Low Cost Umroh. Bismillah, mari melangkah bersama menuju perjalanan penuh berkah dan makna.

Share your love

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *